Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Wadil Qurra, 17 Agustus 2023 – Pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 ini, refleksi atas hakekat kemerdekaan menjadi pusat perhatian. Lebih dari sekadar merayakan kemerdekaan dari penjajahan fisik, hakekat sesungguhnya adalah merdeka dari segala bentuk penghambaan, hanya mengabdi kepada Allah. Konsep tauhid, yang mengajarkan keesaan Allah, muncul sebagai upaya untuk membebaskan manusia dari segala bentuk keterikatan, menjadikan mereka hamba Allah yang sesungguhnya.
Dalam semangat peringatan ini, diingatkan betapa pentingnya mengukir bukti cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satunya adalah dengan menyebarkan nilai-nilai ketaqwaan di tengah-tengah masyarakat. Keberkahan negeri akan tercurah dari langit jika nilai-nilai ketaqwaan mampu menjadi landasan kuat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Lebih jauh, peringatan ini mengajak untuk menjaga negeri dari ancaman-ancaman yang mengintai. Menghancurkan potensi kekayaan alam Indonesia, merusak persatuan, dan menghadapkan pada perpecahan adalah beberapa bentuk ancaman tersebut. Oleh karena itu, peran aktif dalam memajukan Indonesia melalui kontribusi nyata dalam pembangunan dan perbaikan umat dan bangsa menjadi suatu tuntutan.
Dalam momentum Hari Kemerdekaan yang ke-78 ini, semangat untuk terus maju demi Indonesia yang lebih baik menjadi semakin kuat. Merenung hakekat kemerdekaan tidak hanya mengajak untuk merayakan sejarah, tetapi juga mendorong untuk memberikan sumbangan konkret dan positif bagi perkembangan bangsa. Pesan ini diiringi oleh semangat “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”.
Sebagai lambang peringatan ini, kata-kata “Merdeka Merdeka Merdeka” tetap menggema, mengingatkan bahwa kemerdekaan adalah anugerah berharga yang harus diisi dengan upaya nyata dan kontribusi bagi kebaikan bangsa dan negara. Semangat ini berkobar di Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Wadil Qurra, yang dengan penuh dedikasi berupaya memupuk ketaqwaan, kecintaan kepada Allah, dan cinta kepada NKRI dalam para santri dan masyarakat luas.
